Aku tahu menungguku takkan pernah berujung.
Setiaku takkan pernah membuahkan hasil.
Harapku takkan mungkin bisa terwujud.
Namun, sabarku lah yang menjawab semuanya.
Aku tahu, sekarang kau lebih bahagia dengannya.
Lebih menikmati hidup dan menghabiskan waktu untuk
bersenang-senang dengannya.
Sungguh, aku sangat tahu itu.
Dan bodohnya aku disini tetap setia menunggumu. Menunggumu kembali
seperti yang dulu. Walau kedengarannya mustahil.
Memang benar, aku harus menerima kenyataan. Tapi aku yakin.
Yakin sekali. Bahwa ini bukan kenyataan yang sebenarnya.
Aku memang selalu ada untukmu. Tapi kau selalu ada
untuknya.
Disaat kau memerlukan bantuan. Entah mengapa. Aku selalu
ada cara untuk bisa membantumu.
Ketika kau bersedih. Entah mengapa aku selalu bisa membuatmu
tersenyum.
Ketika kau senang. Entah mengapa aku tidak bisa berada
didekatmu.
Aku tak tahu. Mengapa aku bisa sebodoh ini.
Dan aku pernah mendengar, bahwa cinta tak harus memiliki.
Bodoh! Cinta akan sangat terasa indah ketika kita saling
memiliki. Itu yang aku yakini.
Lalu? Apakah cinta harus selalu memiliki?
Namun mengapa, aku tak pernah bisa untuk memilikimu?
Inikah yang dinamakan cinta? Yang hanya bisa membuatku
tersiksa?
---------------------------------------------------------------------------------
Oleh: Nida Ayuningtyas
Twitter: @nidayngtyas
Instagram: nidayngtyas
---------------------------------------------------------------------------------
Oleh: Nida Ayuningtyas
Twitter: @nidayngtyas
Instagram: nidayngtyas
0 komentar:
Posting Komentar