Diberdayakan oleh Blogger.

Translate This Page

RSS

Suatu Saat Nanti... - a short story by Me.


Mengapa harus dengan teman kelas sendiri? Mengapa?
Aku tidak bisa dengan bebas mengekspresikan perasaanku.
Aku tidak bisa dengan gampangnya ‘menyerobot’ untuk bisa dekat dengannya.
Ya walau misal posisinya aku suka sama orang yang bukan teman kelasku sendiripun, bukan berarti aku bisa menyerobot seenak jidat. Cuma ya, beda aja rasanya. Menurutku, ini lebih sulit dari yang sulit.

Aku juga tidak punya alasan untuk chatting dengannya. Jangankan chatting, mengobrol langsung saja untuk seorang aku yang seperti ini, dan seorang dia yang seperti itu sepertinya mustahil sekali.
Bahkan aku tidak punya topik pembicaraan yang pas untuk ku bahas dengannya, hanya sekedar basa basi. Mengobrol renyah, atau… 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dunia Lain.



Dengan lingkungan sosial yang berbeda, tempat yang berbeda, suasana yang berbeda, budaya yang berbeda, dan segalanya yang berbeda.
Iya! Sekarang aku harus sadar jika aku sedang hidup dalam dunia yang lain, dunia yang berbeda.
Banyak hal baru yang ku temukan disini. Orang-orang yang sehobi, sependapat, orang-orang yang mau membimbingku, orang-orang yang mau mengkritikku, atau orang yang hanya sekedar masuk tanpa berperan dikehidupanku juga ada.

Aku nyaman. Aku aman berada dalam dunia ini.
Dunia yang bisa menuntutku untuk tetap melangkah.
Dunia yang memaksaku untuk keluar dari zona nyaman dan zona amanku.
Dunia yang bisa merombakku menjadi aku yang lebih baik dari kemarin.

Banyak hal yang sudah ku korbankan hanya demi hidup ‘layak’ di dunia ini, dunia yang ku maksud. Dunia yang ku idam-idamkan sejak dari dulu.
Karena aku sudah lelah hidup dalam duniaku yang kemarin. Dunia yang selalu menjatuhkanku, dunia yang selalu mengasingkanku, dunia yang selalu melawanku, dunia yang selalu berusaha untuk membuatku tidak nyaman dan berfikir untuk melarikan diri dari lingkarnya.

Aku fikir ini adalah saat yang tepat untuk balas dendam. Balas dendam atas kekalahan-kekalahanku yang kemarin. Atas jatuh-jatuhnya aku yang kemarin. Atas terpuruk-terpuruknya aku yang kemarin. Saatnya. Sekarang. Dan sampai nanti. Tidak terbatas. Bahkan harus melampauinya.

Ini dia yang aku cari selama ini, ini yang aku mau. Disini tempatku, disini duniaku. Dunia lain versi diriku.


***

Lagi panas di Bekasi, 25 Oktober 2018.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS