Aku adalah wanita. Kau adalah wanita. Dia adalah
wanita. Ibuku seorang wanita. Nenekku seorang wanita. Bibiku seorang wanita. Adik
perempuanku seorang wanita.
Dan aku mengenal mereka sebagai sosok-sosok yang
luar biasa, menurutku.
Ya, aku adalah wanita. Hal hebat apa saja sih, yang bisa
dilakukan seorang wanita lemah sepertiku?
Jawabannya...
Tidak ada.
Yang bisa ku lakukan hanyalah...
Mengagumi mu. Sungguh.
Hal bodoh macam apa ini?
Saat pertama kali melihatmu, aku teringat kejadian beberapa tahun silam dimana kita menghabiskan masa kecil bersama-sama disekolah yang sama.
Mungkin kau tidak mengingatnya lagi, namun aku mengingatnya dengan jelas. Ibuku juga, beliau masih mengingat dan mengenalmu. Haha, sungguh aneh.
Jelas saja, saat itu aku tidak pernah mengerti apa yang sedang terjadi.
Hingga saat dewasa, aku bisa bertemu dengan mu kembali, rasa itu tumbuh. rasa yang tak pernah terpikirkan sama sekali olehku saat masa kecil itu.
Ternyata kita memiliki banyak kesamaan, loh.. Iya kan? Apa kamu bisa merasakannya? Kalo aku sih, iya.
Saat kita mengobrol, banyak sekali bahan pembicaraan. Nyambung sana, nyambung sini. Hmm, emang iya sih, kita sama-sama hobi berbicara. Jadi ya, saat kita mengobrol... it's okay lah. Gak ada awkward moment lagi.
Tau gak, sih? kita sama-sama ambisius. menurutku, kamu selalu punya target yang tentunya gak akan dulu berenti kalo belum ngedapetin target itu. Itu menurut pengamatanku.
Dan beberapa temanku bilang, aku juga orangnya begitu. katanya sih, aku nekat dan gak akan dulu nyerah sebelum targetku tercapai. Emang iya, sih.
So, we are same, right?
Suka sendirian. Aduhhh, kalo yang inimah udah gak usah dibahas lagi. kayanya kamu emang individualis. Iya tauuu. Buktinya... ya aku sendiri sering liat kamu 'asik me time' aja. wkwkw. Nah, sama lagi, kan? :-p
Saat beberapa waktu kita merasakan kesamaan yang kita miliki itu, rasanya cocooook banget. Nyamaaan banget. Sumpah. ya walaupun akhirnya kandas juga :"D
Tapi jujur, hal ini tidak membuatku berhenti mengagumi mu. Aku masih saja terus mengagumi mu, walaupun aku tau, kau tak pernah menyadarinya.
Saat bertemupun, aku harus mengumpulkan beribu-ribu niat, dan berjuta-juta alasan untuk hanya sekedar menyapamu atau mengajakmu berbicara.
Aku tidak berani. Lagi-lagi aku hanya bisa mengagumi mu.
Pernah aku mencoba untuk memperbaiki semuanya. semuanya. tapi, hasilnya nihil. dan ini hanya bisa membuatku hurting. :")
Lagi lagi aku hanya bisa mengagumi mu dikemudian waktunya.
Saat ini, aku tidak berani untuk hanya sekedar menyapamu, mengajakmu berbicara, mengajakmu sharing, atau apapun itu.
Aku terlalu cemen untuk melakukan semuanya.
Melihatmu dari kejauhan saja, sudah membuatku bahagia. Sungguh bahagia.
Tapi, aku berusaha memendam dan menutupi semuanya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa dalam diriku.
Tidak ada rindu yang menggunung untukmu dalam diriku.
Tidak ada buliran air mata jatuh saat ku sudah tidak bisa menahan gunungan rindu itu.
Namun sebenarnya...
Semuanya tidak ada yang tidak terjadi apa-apa.
Aku terlalu lemah untuk mengekspresikannya. Aku terlalu cemen.
Tapi aku bisa menutupinya.
Dan dirimupun, sebagai lelaki yang selalu aku kagumi, bertingkah dan bersikap yang memang tidak tahu menahu, juga seolah-olah tidak terjadi apa-apa dalam kisahmu.
Bahkan, kau tidak tahu bahwa diriku disini selalu mengagumi mu. Hingga saat ini. Detik ini.
Ya. Diriku terlalu lemah dan tak berdaya bergelut dengan rindu dan sejuta rasa yang kumiliki untukmu.
Apa kau tahu mengapa?
Karena aku adalah wanita...
Karena aku adalah wanita...
0 komentar:
Posting Komentar